Minggu, 19 Desember 2010

Penyelewengan Bantuan Bencana Alam Mulai Diusut

Majalengka -Dugaan penyelewengan dana bantuan bencana alam (gempa bumi) di Kabupaten Majalengka nampaknya tidak hanya sekedar isapan jempol.

Hal itu sejalan dengan dilakukannya pemeriksaan oleh pihak kejaksaan maupun Polres Majalengka pada sejumlah oknum yang diduga telah melakukan penyimpangan dana bantuan tersebut.Puluhan orang,terutama para penerima bantuan dalam dua pekan terakhir telah menjalani pemeriksaan di Polres atapun di Kejaksaan Negeri Majalengka.

Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Majalengka Hendri Sagala mengatakan,pihaknya telah menindaklajuti laporan serta pengaduan dari masyarakat terkait penyaluran bantuan bencana alam.

"Sejauh ini kami meminta keterangan pada warga penerima yang tersebar di Kecamatan Cikijing dan Bantarujeg,"katanya Jumat (17/12) kemarin

Dia menjelaskan,dari hasil keterangan yang diperoleh dari para penerima indikasi kalau telah terjadi penyimpangan bantuan cukup kuat.Selain warga penerima,kejaksaan juga tengah meminta keterangan pada kelompok masyarakat serta pendamping program bantuan."Dari berbagai keterangan indikasi adanya penyelewengan bantuan sangat kuat sekali,"tegasnya.

Informasi yang di himpun dari warga di wilayah penerima bantuan menyebutkan,nilai bantuan yang diterima berbeda dengan jumlah pada saat di soasialisasikan.Penyaluran bantuan juga dilakukan bertahap (system termin).Belum lagi adanya warga yang tidak mendapatkan bantuan samasekali,padahal pada proses pendataan tercatat sebagai salah satu korban yang berhak mendapatkan bantuan yang bentuknya uang tunai tersebut.

Carut marutnya penyaluran dana bantuan gempa bumi di Kabupaten Majalengka bulan September 2009 tidak hanya terjadi di satu daerah,namun hampir merata di semua daerah.Seperti yang terjadi di Desa Cimanggu,Desa Wado,dan Desa Wangkelang.

Hal itu terlihat adanya rumah korban bencana yang tidak tersentuh bantuan,meski sebelumnya sempat di survai.Sebaliknya ada rumah yang tidak mengalami kerusakan mendapatkan bantuan dalam jumlah besar.Atau adanya rumah yang sebenarnya sudah rusak dan tidak berpenghuni tercatat sebagai penerima bantuan untuk katogori rusak parah.

"Pendataan dan penyaluran bantuan bencana tidak adil,masak rumah saya yang rusak tidak mendapatkan apa-apa,sementara rumah yang sudah 10 tahun tidak ditempati dan memang sudah rusak mendapatkan bantuan,"ujar Mamat salah satu korban.

Kekecewaan Mamat dan warga lainnya bisa dipahami,karena meski rumahnya mengalami kerusakan yang disebabkan gempa tidak mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah.

Menurut ketentuan yang ditetapkan pemerintah, bantuan bencana alam gempa bumi didasarkan pada kerusakan tempat tinggal.Untuk rusak berat sebesar Rp.15 juta,rusak ringan Rp.10 juta dan ringan sebesar Rp.750 ribu.
Supaya tidak terjadi lagi kasus yang sama kejadian ini akan ditangani secara serius dan tuntas demikian ungkap Kapolres Majalengka, AKBP Sony Sonjaya.

Sabtu, 18 Desember 2010

SINDIKAT NARKOBA WILAYAH III CIREBON DAPAT DI UNGKAP SAT NARKOBA POLRES MAJALENGKA

---- Hari Jumat 10 Desember 2010 sekitar jam 15.45 wib di Desa Pasindangan Kec. Jatitujuh Kab. Majalengka, anggota Sat Narkoba Polres Majalengka mendapat informasi dari Masyarakat melalaui SMS ke 9123 adanya peredaran Narkoba jenis ganja setelahnya dilakukan Penggledahan di sebuah rumah tersangka sdr. SPN als ABH teryata benar diketemukan Narkotika jenis dauan ganja kering sebanyak 1 (satu) paket sedang hasil pemeriksaan tersangka SPN als ABH duan ganja kering tersebut dibeli dari Sdr. ZM yang beralamat Blok Kamis Desa Balida Kec. Dawuan Kab. Majalengka untuk mengembangkan kasus tersebut tem khusus sat Narkoba meluncur ke Desa Balida Kec. Dawuan dan melakukan Penangkapan terhadap ZM dari tangan ZM diktemukan 1 (satu) paket sedang daun ganja kering hasil pemeriksaan Zm daun ganja tersebut dapat membeli dari Sdr. SP warga kuningan untuk mengungkap jaringan Narkotika wilayah III Cirebon team yang di awaki Kasat Narkoba AKP FAuZASN SH, MH menyamar sebagai pembeli di Desa Cisaat Kec. mandirancan Kaupaten Kuningan dengan memesan Narkotika jenis shabu dan ganja setelah disepekati dengan tsk SP team berpura – pura sebagai pedagang salak di wilayah Cisaat Kab. Kuningan dan sewaktu tsk datang team langsung menyergap tsk SP. Namun tsk SP berusaha kabur namun berkat ke siap siagaan anggota tsk SP dapat di amankan/ditangkap dari tsk SP diketemukan barang bukti narkotika jenis shabu dan daun ganja.

Identitas Tersangka

1. SPN als ABAH, 44 th, Wiraswasta, al. Ds. Pasiindangan Kec. Jatitujuh Kabupaten Majalengka.

2. ZM Umur, 43 th, wiraswasta, alamat Blok Kamis Desa Balida Kec. Dawuan Kab. Majalengka.

3. SP, Umur 33 Tahun, Wiraswasrta, alaamat Desa Bojong Ke. Cilimus Kab. Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya, Sik didampingi kasat Narkoba Polres Majalengka AKP M. Fauzan Syahrir, SE.MH membenarkan kejadian tersebut. Lebih lanjut Sony Sonjaya menjelaskan bahwa Shabu dan daun ganja termasuk narkotika golongan I (satu) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Secara Yuridis tersangka SP als. AB. ZM dan SP di jerat dengan Psl 114 ayat (1) Yo 111 ayat (1) UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup paling singkat 5 tahun dan Paling lama 20 tahun denda paling sedikit 1 milyar paling banyak 10 milyar, Kapolres menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui adanya peredaran Narkoba agar melaporkan ke 0233 - 28121 atau SMS ke 9123 informasi akan ditindak lanjuti dan pelapor di jamin kerahasianya hal ini demi melindungi generasi muda Indonesia dari bahaya Narkoba.

Minggu, 12 Desember 2010

Sebelum Ditangkap, Pengedar Upal Belanja Sayuran

Kadipaten - Terungkapnya pelaku peredaran uang palsu di wilayah Kadipaten, Majalengka bermula dari laporan para pedagang yang merasa curiga melihat uang pecahan Rp100 ribu yang dibelanjakan pelaku.

Sebelum tertangkap, pelaku berinisial AR (40) warga Kampung Nekor, Desa Tangsi, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung ini berbelanja di Pasar Kadipaten, Jum'at (10/12) sekitar pukul 02.00 Wib, pelaku pergi ke salah satu toko kelontongan milik Oyah (48) di pasar tersebut membeli satu bungkus rokok dan tiga kilo gram salak.

Selanjutnya pelaku membeli beberapa sayuran kepada Rasti (45), di lokasi yang sama, karena merasa curiga, Rasti spontan berteriak agar para pedagang mengamankan pelaku, bahkan beberapa pedagang sempat melayangkan pukulan kepada pelaku.

Karena dikhawatirkan pelaku dihakimi massa, salah seorang pedagang mengamankan pelaku di Pos Satpam.

Kapolres Majalengka AKBP. Sony Sonjaya, S.IK melalui Kapolsek Kadipaten AKP. Wagiyono mengatakan, pelaku dalam menjalankan modus berpura-pura belanja di pasar, karena pedagang curiga akhirnya pun diamankan bahkan sempat memukuli pelaku.

"Barang bukti yang yang kita amankan sebanyak Rp1 juta pecahan Rp100 ribu, dan kita masih akan terus mengembankan kasus ini untuk mengungkap sindikat jaringannya, " tutur Wagiyono

PEMILIK & PENGEDAR SHABU DIBEKUK

Hari selasa 30 November 2010 sekitar jam 16.00 wib di gang III Rt.03 Rw.06 Kp. Teluk jambe Desa Jatiraga Kec.Kadipaten Kab. Majalengka, anggota Sat Narkoba Polres Majalengka mendapat informasi dari masyarakat adanya peredaran Narkoba jenis sabu-sabu setelahnya dilakukan Penggeledahan dirumah ternyata benar tersangka tersebut sedang mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu-shabu dari tangan tersangka diketemukan barang bukti :

- 3 (tiga) buah paket shabu yg di bungkus plastic bening.

- 2 (dua) buah alat penghisap shabu (bong) yang terbuat dari bekas botol obat batuk Vick formula 44.

- 5 (lima) buah pipet

- 4 (empat) buah jarum

- 5 (lima)buah potongan selang bening berukuran kecil

- 1 (satu) buah siletmerk tiger

- 1 (satu) buah korek kuping

- 1 (satu) buah box kecil kartu perdana simpati warna hitam

- 10 (sepuluh) buah plastic bening kecil

- 28 (duapuluh delapan) buah sedotan

- 2 (dua) buah korek gas

- 1 (satu) buah dompet warna cokelat bertuliskan took perhiasan MULIA

- 1 (satu) buah box kecil begoda pastilles warna hitam

Identitas Tersangka Ah als. Gpt bin As, 33 th, Wiraswasta, al.Gg III Rw.06 Kp. Teluk jambe Desa Jatiraga Kec. Kadipaten Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya, Sik didampingi Kasat Narkoba Polres Majalengka AKP M. Fauzan Syahrir, SE.MH membenarkan kejadian tersebut. Lebih lanjut Sony Sonjaya menjelaskan bahwa sabu-sabu termasuk narkotik golongan I (satu) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Secara Yuridis tersangka Ah als.Gpt bin As di jerat dengan psl 114 ayat (1) Yo 112 ayat (1) UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dgn ancaman hukuman penjara seumur hidup paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun denda paling sedikit 1 milyar paling banyak 10 milyar, kapolres menghimbau kepada masyarakat yang mengetahuai adanya peredaran Narkoba agar melaporkan ke 0233-281221 atau SMS ke 9123 informasi akan ditindak lanjuti dan pelapor di jamin kerahasiaannya hal ini demi melindungi generasi muda Indonesia Bebas dari Narkoba.